Gitu Aja Kok Repot

PERANCANGAN ULIR DAYA DAN SAMBUNGAN BAUT

PERANCANGAN ULIR DAYA DAN SAMBUNGAN BAUT
        Saat saya pertama memulai belajar menulis di blog, serasa berada di kelas dasar saat pertama belajar menulis huruf lalu merangkainya menjadi kata dan diuntai menjadi sebuah kalimat. Keterampilan menulis memang sangat kurang saya kuasai. Apalagi setelah terlalu lama bercengkrama dengan drafting tools (software gambar teknik), kemampuan menulis yang ada pun semakin terasa tumpul. Terbukti saat pertama posting di blog ini, bingung mau menulis apa. Tapi tak apa lah...masih belum terlambat untuk belajar. Jadi lebih baik memulainya daripada belum sama sekali. Mohon masukannya dari rekan-rekan bloger yang sudah banyak karya tulisnya. Every New Day...Is Another Chance
           Perancangan suatu peralatan atau mekanisme yang menggunakan “baut-mur” sepertinya adalah salah satu aspek perancangan elemen mesin yang paling sederhana. Tetapi dalam aplikasi di dunia nyata, keberhasilan dan kegagalan suatu peralatan sering sekali ditentukan oleh kesempurnaan pemilihan dan penggunaan sistem sambungan baut-mur. Penggunaan sambungan (baut-mur, rivet, dll) sangat banyak digunakan dalam dunia mechanical, sehingga bisnis desain dan manufaktur “baut-mur” ini sangat dominan, baik dari kuantitas maupun perputaran uang didalamnya. Sebagai contoh, sebuah pesawat Boeing 747 menggunakan 2,5 juta sambungan (fastener).

            Tipe dan jenis sambungan dalam dunia komersial sangat banyak variasinya. Ulir dapat digunakan untuk:
 (1) memegang/mengencangkan dua komponen atau lebih,
 (2) memindahkan beban/benda.
 

               Fungsi yang pertama sering disebut pengencang (fastener) dan yang kedua dikenal dengan nama ulir daya (power screw atau lead screw). Sebagai fastener, konstruksi ulir dapat menerima beban tensile, shear, maupun keduanya.(bersambung)